Harapan Baru Aceh

PARTAI ADIL SEJAHTERA ACEH (PAS ACEH)

Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh) ingin membawa negeri menuju menjadi negeri yang Baldatun Thaiyibatun wa Rabbun Ghafur

Pilkada Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)

00Days
00Hours
00Minutes
00Seconds

Apa Makna Dari Logo PAS Aceh ?

Berdasarakan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai PAS Aceh.

Warna Hijau pada Lambang PAS Aceh

Warna Hijau pada Lambang PAS Aceh merupakan simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Juga merupakan warna kesukaan Rasulullah Saw. Selain itu, hijau juga merupakan warna pakaian penduduk syurga sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-Insan ayat 21

Makna Bintang Delapan

makna “Bintang Delapan”, merupakan identitas masyarakat muslim dan simbol kejayaan Islam. Juga menunjukkan syurga delapan. Perjuangan PAS Aceh ingin mengantarkan ummat kepada kejayaan dan kesejahteraan di dunia dan meraih syurga di akhirat.

Perahu di Dalam Bintang Delapan

“Perahu di Dalam Bintang Delapan”, Perahu di dalam Bintang Delapan dinamakan dengan Safinatussalamah wannajah dan ditulis dengan tulisan Arab dan warna keemasan. Perahu ini, menunjukkan perumpamaan PAS sebagai kendaraan perjuangan. Dan warna emas menunjukkan tujuan penting yang ingin diraih melalui perjuangan politik yang Rahmatan lil ‘alamiin.

Makna Tulisan Jawi

Tulisan Arab-Jawi atau Arab-Melayu yaitu : فرتي عادل سجهترا أتجيه “Ini bermakna bahwa PAS Aceh sebagai partai politik sangat peduli kepada khazanah peradaban Islam warisan endatu bangsa Aceh. PAS Aceh memahami bahwa tulisan Arab-Jawi atau Arab-Melayu diciptakan oleh para ulama di Aceh dan berkembang di dunia Melayu haruslah dilestarikan oleh bangsa Aceh,”

Empat Tiang di Atas Perahu

Makna “Empat tiang di atas perahu” menunjukkan empat mazhab yang menjadi pegangan dalam menjalankan hukum-hukum dalam agama Islam di Aceh yang Ahlusunnah wal Jama’ah dan dengan salah satu tiang paling tinggi menunjukkan kepada Mazhab Imam Syafi’i yang merupakan Mazhab Mayoritas masyarakat Aceh. perahu ini menunjukkan bahwa PAS Aceh sebagai wadah perjuangan dengan menjadikan para ulama sebagai penunjuk arah perjuangan politik,